About Me

Foto saya
Banjarnegara, Jawa tengah, Indonesia
Saya seorang pelajar TKJ kelas XI | VHS Garlic 2 - Banjarnegara.

4 Jendela Dalam Diri Kita

Dear Diary...
Kenapa sih, semua teman-teman di sekolah menjauh dari gue? Selama ini, cuma Gita yang mau bareng dan ngobrol banyak sama gue. Sisanya malah menghindar atau basa-basi doang kalau ketemu. Apa sih salah gue? Perasaan, selama ini gue selalu baik sama semua orang, deh. Lama-lama guejadi males ke sekolah, apalagi ketemu orang-orang....









   3.   Blind Area
     Area ini menggambarkan hal-hal yang kita nggak ketahui, tapi orang lain tahu. Seperti kasusnya Mona diatas. Buat teman-teman Mona, sifat Mona yang selalu pengin tahu urusan orang lain tuh nyebelin banget! Sementara, Mona sendiri nggak sadar akan hal ini, karena menurut dia, banyak bertanya artinya menunjukkan perhatian.


Pengaruhnya : Akibat Mona yang keukeuh banget menganggap kalau dirinya cuma memberi perhatian dan bukan mau ikut campur masalah orang lain, membuat dia jadi dijauhi seisi sekolah. Padahal, sudah banyak kritik dan masukan yang dilontarkan buat Mona. Salah satunya, dengan menjauhi Mona. Sayangnya, Mona tetap nggak sadar, tuh. Justru dia menyalahkan teman-temannya karena nggak bisa ngertiin dia.





Saatnya Membuka Diri
     Menurut Lilly H. Setiono dari situs psikologi online, www.e-psikologi.com, ada satu pertanyaan khusus yang sering dilontarkan oleh remaja seusia kita, yaitu “Siapakah saya?” Kalau kita semakin mengenal diri sendiri dan juga orang lain, open area dalam diri kita tambah luas, dan artinya hubungan kita dengan orang lain bakal makin harmonis. Nah, berikut ini adalah beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang diri kita:
          1.    Berinteraksi
Salah satu cara yang paling sederhana untuk membuka diri adalah dengan banyak bergaul, berteman baik, memperluas hubungan, dan berkomunikasi. Dengan cara ini, kita bisa dapat banyak masukan dari banyak orang. Otomatis, penilaian tentang diri kita semakin bertambah, deh!
          2.    Open up yourself
Kita juga harus mau membuka diri terhadap orang lain. Kalau punya uneg-uneg, ungkapkan saja! Mau ngomong langsung atau lewat tulisan, terserah. Yang penting, jangan sampai memendam kekesalan. Yang ada, teman kita nggak pernah sadar dan kita terus memupuk kebencian tanpa tau gimana untuk menghapusnya.
          3.    Do the Acceptance
Sediakan tempat di hati dan pikiran untuk menerima kritik, saran dan pendapat dari orang lain tentang diri kita. Tebalkan kuping dan tahan amarah kita kalau ada orang lain yang memberikan kritik, saran dan pendapat yang nggak enak sekalipun. Kalau mereka memang teman sejati, seharusnya kritik yang mereka lontarkan juga diikuti dengan solusi.
          4.    Berani tampil!

Cara lain yang perlu dilakukan supaya orang lain mengenal diri kita adalah lewat kegiatan positif, “Dengan tempat dan cara membuka diri yang tepat, orang lain akan punya persepsi yang positif terhadap diri kita. Misalnya, dengan ikutan kompetisi atau organisasi di sekolah. Orang lain akan mengenal kita karena kemampuan dan prestasi kita,”saran psikolog Roslina Verauli dari Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta.

Ingat Rambu-rambunya!
Walaupun begitu, kita nggak boleh sembarangan membuka diri. Ada juga hal-hal yang perlu diperhatikan, nih. Menurut psikolog Roslina Verauli, nggak semua hal bisa kita buka ke orang lain. Ada hal-hal yang boleh dijadikan rahasia buat diri kita sendiri. Soalnya, kalau terlalu membuka diri = BAHAYA! Suatu hal boleh dijadikan rahasia, kalau :
ü Sesuatu yang jika kita kasih tahu ke orang lain, akan membuat diri sendiri nggak nyaman. Misalnya, cerita tentang pertengkaran orang tua di rumah yang sebenarnya sangat personal untuk diceritakan ke orang lain.
ü Sesuatu yang kalau kita ceritakan, akan mengubah persepsi orang lain terhadap kita. Misalnya tentang gaya dan cara pacaran kita. Soalnya, setiap orang punya batasan dan definisi masing-masing tentang masalah ini.
Ketika kita akhirnya memutuskan untuk  membuka diri, perlu juga diperhatikan rambu-rambu di bawah ini :
Ø Tentukan lingkar pertemanan kita. Layaknya kulit bawang, teman-teman kita pun terbagi ke dalam beberapa lapisan. Lingkaran terdalam berisi  sekitar 3-4 orang yang kita anggap sebagai sahabat setia. Kepada merekalah, kita bisa bercerita hal-hal yang bersifat pribadi seperti masalah keluarga, sifat pacar dan lainnya.
You get what you give. Artinya, kita bisa membagi hal-hal yang kita punya, sebatas orang lain bercerita tentang  dirinya juga. Jadi, kalau sobat cerita tentang penyakitnya, kita juga bisa cerita tentang penyakit yang kita derita.



¡Compártelo!

0 komentar:

Pasang emoticon dibawah ini dengan mencantumkan kode di samping kanan gambar.

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n: :o: :p: :q:

Posting Komentar

Pembaca yang baik adalah pembaca yang berkenan meninggalkan komentarnya :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Search

 

Blog Dewi Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger